Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada April 2024 tercatat US$2.112,96 juta, atau turun 4,61 persen dibandingkan dengan Maret 2024.
Ekspor migas April 2024 tercatat sebesar US$145,45 juta, atau naik sebesar 3,05 persen dibandingkan dengan Maret 2024. Sebaliknya, ekspor nonmigas tercatat US$1.967,51 juta, atau turun sebesar 5,13 persen.Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–April 2024 tercatat sebesar US$8.041,05 juta, atau turun 22,36 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Berdasarkan golongan barang, peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada April 2024 terhadap Maret 2024 terjadi pada golongan barang bahan kimia organik yang naik sebesar US$9,39 juta (816,52 persen). Sebaliknya, penurunan nilai ekspor terdalam terjadi pada golongan barang pupuk sebesar US$44,94 juta (70,23 persen). Pada periode Januari–April 2024, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$2.360,72 juta (32,40 persen), diikuti India dengan nilai sebesar US$1.329,81 juta (18,25 persen), dan Filipina sebesar US$632,81 juta (8,68 persen).Pada periode Januari–April 2024, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Provinsi Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 72,75 persen. Hasil industri berada pada posisi kedua dengan peranan sebesar 17,68 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan peranan 9,38 persen. Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada April 2024 adalah Pelabuhan Samarinda (US$594,26 juta), Pelabuhan Balikpapan (US$468,34 juta), dan Pelabuhan Tanjung Bara (US$358,14 juta).Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada April 2024 tercatat sebesar US$343,53 juta, atau naik sebesar 33,28 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Maret 2024Nilai impor nonmigas tercatat sebesar US$90,18 juta, atau naik sebesar 15,50 persen dibandingkan dengan nilai impor Maret 2024. Sementara, nilai impor migas April 2024 tercatat sebesar US$253,35 juta, atau naik sebesar 41,00 persen. Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang kapal, perahu, dan struktur terapung yang mengalami kenaikan sebesar US$3,85 juta (130,95 persen). Sebaliknya, penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar US$ 3,36 juta (8,90 persen).Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas pada periode Januari–April 2024, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi oleh Tiongkok sebesar US$102,92 juta dengan peranan 25,77 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$59,72 juta dengan peranan 14,95 persen, dan Jepang sebesar US$40,44 juta dengan peranan 10,13 persen. Menurut golongan penggunaan barang, pada April 2024 golongan barang bahan baku/penolong mengalami peningkatan sebesar 37,11 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sebaliknya, dua golongan barang lainnya yaitu barang konsumsi dan barang modal mengalami penurunan masing-masing sebesar 18,82 persen dan 2,62 persen. Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada April 2024 mengalami surplus sebesar US$1.769,43 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.877,33 juta, sebaliknya sektor migas tercatat defisit sebesar US$107,90 juta.