Ekspor September 2023 mencapai US$1,90 miliar dan Impor September 2023 mencapai US$ 466,59 juta

Unduh Berita Resmi Statistik Unduh Bahan Tayang Unduh Infografik

Tanggal Rilis	:	16 Oktober 2023
Ukuran File	:	2.06 MB

Abstraksi

Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2023 tercatat US$1,90 miliar, atau turun sebesar 5,88 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus 2023. Jika dibandingkan dengan September 2022, nilai ekspor turun sebesar 42,72%.
Ekspor nonmigas September 2023 tercatat US$1,70 miliar, atau turun sebesar 3,00 persen dibandingkan dengan Agustus 2023.
Secara kumulatif, nilai ekspor migas Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–September 2023 mencapai US$1,95 miliar atau turun sebesar 7,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Sementara nilai ekspor nonmigas mencapai US$18,46 miliar.
Peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada September 2023 terhadap Agustus 2023 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik sebesar US$40,99 juta (3,11 persen). Sementara itu, penurunan nilai terbesar terjadi pada golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$118,04 juta (-33,27 persen).
Pada periode Januari–September 2023, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki pangsa terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$5.908,56 juta (32,00 persen), diikuti India dengan nilai sebesar US$2.565,69 juta (13,90 persen), dan Filipina sebesar US$1.766,21 juta (9,57 persen).
Menurut sektor, selama periode Januari-September 2023 ekspor nonmigas Provinsi Kalimantan Timur turun sebesar 23,33 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Penurunan disumbang oleh turunnya ekspor hasil tambang sebesar 24,53 persen dan ekspor hasil industri sebesar 25,84 persen.
Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2023 adalah Pelabuhan Samarinda (US$464,88 juta), Pelabuhan Balikpapan (US$454,93 juta), dan Pelabuhan Bontang (US$341,98 juta).
Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2023 tercatat sebesar US$466,59 juta, atau naik sebesar 14,81 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2023. Jika dibandingkan dengan nilai impor September 2022 mengalami peningkatan sebesar 66,23 persen.
Nilai impor migas September 2023 sebesar US$363,59 juta, atau naik sebesar 43,26 persen dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor September 2022 mengalami peningkatan sebesar 133,45 persen.
Nilai impor nonmigas September 2023 sebesar US$ 103,00 juta, atau turun sebesar 32,50 persen dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor September 2022 mengalami penurunan sebesar 17,56 persen.
Pada September 2023, kenaikan persentase terbesar dari impor barang nonmigas adalah golongan barang bahan kimia anorganik yang mengalami kenaikan sebesar 309,98 persen. Sebaliknya, penurunan persentase terbesar dari impor barang nonmigas terjadi pada golongan barang karet dan barang dari karet sebesar 69,27 persen.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–September 2023 adalah Tiongkok sebesar US$236,00 juta dengan peranan 20,64 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$148,37 juta dengan peranan 12,97 persen, dan Korea Selatan sebesar US$103,73 juta dengan peranan 9,07 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, selama Januari–September 2023 nilai impor pada barang konsumsi dan bahan baku/penolong mengalami peningkatan masing-masing sebesar 14,12 persen dan 8,68 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sebaliknya, barang modal turun sebesar 7,04 persen.
Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada September 2023 mengalami surplus sebesar US$1.437,83 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.594,29 juta ,sebaliknya sektor migas tercatat defisit sebesar US$156,47 juta.

Berita Resmi Statistik Terkait