20 Maret 2019 | Kegiatan Statistik
Samarinda - “Teman-teman tentu sudah tidak asing lagi dengan kegiatan survei wisnus (wisatawan nusantara), mulai tahun 1981 sudah ada, seingat saya 1 (satu) atau 2 (dua) kolom pertanyaan menempel di blok 4 Susenas. Tetapi mulai tahun 2016 pelaksanaan Survei Wisnus sudah berdiri sendiri.” Ujar Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur, Atqo Mardiyanto dalam pembukaan Pelatihan Instruktur Daerah Survei Wisatawan Nusantara 2019 di Hotel Mesra Internasional, Samarinda, (20/3).
Tak tanggung-tanggung, seluruh jajaran pimpinan BPS Provinsi (Kepala BPS Provinsi serta Kabag dan Kabid) dikerahkan untuk menghadiri pembukaan pelatihan dan menyambut teman-teman calon instruktur daerah. “Biarpun peserta pelatihan hanya 3 (tiga) orang, kabag kabid harus lengkap”, sambung beliau. Hal ini menunjukkan kepedulian dan perhatian jajaran pimpinan terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan di seluruh Bidang. “Harus ada kebersamaan, berbagi ilmu, dan tidak kerja sendiri-sendiri, kegiatan distribusi juga harus diketahui oleh bidang lain, pun sebaliknya, sehingga nanti kalau ada permasalahan bisa ditangani secara bersama dengan baik”, tambah beliau.
Pelatihan inda wisnus diikuti oleh 12 orang peserta, terdiri dari 2 orang berasal dari BPS Provinsi dan 10 orang berasal dari daerah mewakili Kabupaten/Kota-nya masing-masing, yang dilaksanakan 2 hari efektif mulai dari 20 hingga 21 Maret 2019. Survei wisnus sendiri akan dilaksanakan secara triwulanan mulai April 2019 hingga Desember 2019 nanti.
Pendataan wisnus sendiri bertujuan untuk mendapatkan data jumlah rumah tangga yang melakukan perjalanan, beserta karakteristik demografi maupun karakteristik perjalanan serta pengeluaran/konsumsi yang dilakukan dalam rangka melakukan perjalanan. Dimana konsep perjalanan itu sendiri dicatat melalui 3 pendekatan, yaitu berkunjung ke objek wisata komersial, menginap di akomodasi komersial, dan menempuh jarak perjalanan >=100 km PP.
Dalam sambutannya, ada 2 hal yang menjadi perhatian beliau. Yang pertama, karena wisnus ini dilaksanakan secara triwulanan, maka harus diperhatikan ketepatan waktunya, petugasnya harus mengikuti aturan atau SOP yang diajarkan, dan teman-teman kabupaten/kota harus punya sensitivitas lebih terhadap data yang dihasilkan dari lapangan, bukan hanya sekedar realisasi dokumen yang masuk tetapi juga harus diperhatikan isian dokumennya agar data yang dihasilkan dapat lebih berkualitas.
Yang kedua, sebelum proses pencacahan, akan dilakukan updating berdasarkan preprinted yang ada. Updating merupakan kunci awal dari suatu survei, sesuai atau tidaknya estimasi akan bergantung pada hasil updating. Jadi updating harus benar-benar diperhatikan, diminta setiap kegiatan untuk dibuat semacam early warning system (sistem peringatan dini), agar jika ada masalah bisa kita ketahui dari awal sehingga bisa dilakukan antisipasi dengan cepat dan tepat.
“Jaga kesehatan, atur waktu dengan baik karena kegiatan ke depan akan sangat padat, selalu berpikiran positif dan bekerjalah dengan nyaman, nikmati setiap proses pekerjaan, dan enjoy!’’ begitulah pesan beliau sesaat sebelum mengakhiri sambutan dan membuka pelatihan instruktur daerah Survei Wisatawan Nusantara Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019.Berita Terkait
BPS Kalimantan Timur Gelar Pelatihan Instruktur Daerah (Inda) Survei Angkatan Kerja Nasional 2020
Pelatihan Instruktur Daerah Pencacahan Lengkap ST2023
Pelatihan Instruktur Daerah Pemutakhiran Data Perkembangan Desa Updating PODES 2019
Pelatihan Petugas Survei Perdagangan Antar Wilayah (PAW) Terintegrasi Provinsi Kalimantan Timur 2019
Pelatihan Petugas Survei Khusus Inter-Regional Input Output (SK-IRIO) Provinsi Kalimantan Timur 2019
Pelatihan Instruktur Daerah Pemetaan dan Pemutakhiran Muatan Wilayah Kerja Statistik SP2020
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (BPS-Statistics Kalimantan Timur Province)Jl. Kemakmuran No.04 Samarinda 75117
Telp (0541) 732793
743372
Mailbox : bps6400@bps.go.id
Tentang Kami